Setelah Polandia harus tertunduk
lemas menerima kenyataan bahwa negara mereka sebagai tuan rumah harus mundur
dari Euro, maka rekan tuan rumah yang satu lagi masih memiliki harapan demi menyelamatkan
harga diri. Ukraina adalah debutan dalam pagelaran Euro semenjak kompetisi ini
dimulai, namun ternyata penampilan mereka bukan seperti penampilan seorang
pemula yang pertama kali menginjakkan kaki di panggung terbesar yang disaksikan
ribuan penonton. Pertandingan pertama Ukraina ketika melawan Swedia perlu
dijadikan cermin kembali, ketika mereka tertinggal 1 gol oleh Zlatan
Ibrahimovic dengan tenang Ukraina terus melancarkan serangan hingga akhirnya
seorang Andriy Shevchenko berhasil menyarangkan 2 gol sekaligus memastikan
kemenangan pertama di pertandingan pertama Ukraina.
Lawan kedua Ukraina ada Les
Blues-Prancis, jika kita bandingakan kekuatan negara ini dengan Swedia jelas
jauh berbeda, dengan komposisi pemain bintang di segala lini ditambah lagi
barisan pemain cadangan yang memiliki predikat sama dengan peman inti, jelaslah
jika Ukraina bukan lawan yang sepadan bagi keperkasaan Prancis. Di saat yang
sama Prancis-pun juga mengejar kemenangan perdana setelah sebelumnya bermain
imbang dengan Inggris, namun Ukraina nampaknya lebih diuntungkan dengan
suntikan motivasi kemenangan di laga perdana. Hasilnya? Ukraina kalah 0-2 dari
Prancis, namun jangan kita hanya melihat hasil akhir sebagai patokan namun kita
juga harus melihat bagaimana statistik pertandingan saat itu yang mencerminkan
bagaimana kuatnya Ukraina menahan gempuran Prancis hingga babak pertama
berakhir. Ukraina harus terus menerima serangan Prancis yang melancarkan 10
“Shoot on taarget”, namun di sini kita dapat melihat bagaimana Ukraina mampu
mengimbangi Prancis yaitu dari sisi pengusaan bola, sebanyak 48% penguasaan
bola berhasil dimiliki Ukraina yang berarti Prancis tidak begitu dominan dalam
pertandingan itu, ini berarti ada harapan bagi pendukung Ukraina akan kejutan
yang mungkin dapat terjadi.
Hanya kemenangan yang dapat
memastikan langkah Ukraina ke babak selanjutnya, dan nampaknya kemenangan akan
dapat diraih jika negara ini mau sedikit melihat apa yang dilakukan oleh Swedia
ketika menghadapi Inggris, dengan memanfaatkan Set piece seperti halnya Swedia maka pasukan Blokhin diyakini akan
dapat membuat perbedaan. Mampukkah sebenarnya Ukraina akan lolos ke babak
selanjutnya untuk berhadapan dengan Itali?, jika kita permainan Inggris dalam 2
pertandingan terakhir maka akan terbaca jelas bahwa mereka masih ngotot dengan
gaya Kick and Rush-nya serta pola serangan sayap yang berlari cepat kemudian
memberikan crossing ke penyerang tengah, jika Ukraina mampu memotong pola ini
sedini mungkin, maka Inggris hanya akan memiliki 1 alternatif yaitu umpan
lambung dari pemain belakang ke arah penyerang dan hal itu sebenarnya dapat diantisipasi meskipun Ukraina tidak memiliki bek yang
memiliki kemampuan sprint tinggi, yaitu jebakan offside yang disiplin.
Jika kemenangan dapat diraih
Ukraina maka negara ini secara otomatis akan menggugurkan harapan Inggris untuk
kembali dapat bermain di fase knock-out, dan kemenangan nanti akan menjadi
rekor tersendiri bagi negara ini sebagai debutan yang langsung merasakan
sengitnya perjuangan di babak selanjutnya. Masih ingat di perhelatan Euro
sebelumnya dimana Austria dan Swiss sebagai tuan rumah Euro 2008 tidak mampu
lolos, maka Ukraina akan berusaha untuk memecahkan trend buruk itu. (ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
aku perlu banget saran n kritikmu...
eh.. tapi aku juga perlu pujianmu... hehehehe...