Selasa, 15 Maret 2011

TERPURUKNYA LIGA ITALY DAN BANGKITNYA LIGA JERMAN DI MATA UEFA

Mulai musim 2012-2013 klub-klub di Liga Itali tidak lagi mengirimkan wakilnya di UEFA khususnya Liga Champion/Champion League sebanyak 4 klub, melainkan turun menjadi 3 klub, dan untuk Liga Eropa/Europe League Liga Itali akan mengirimkan 2 klub sebagai wakilnya, dengan perincian peringkat 1 dan 2 lolos ke babak penyisihan grup Liga Champion dan peringkat 3 melalui playoff, untuk peringkat 4 dan 5 akan bermain di Liga Eropa dalam penyisihan grup. Sebaliknya bagi Liga Jerman, musim 2012-2013 mereka akan mengirimkan 4 wakil klubnya di Liga Champion, dengan perincian peringkat 1 sampai dengan 3 lolos ke babak penyisihan grup Liga Champion dan peringkat 4 melalui playoff.

Secara keseluruhan Jerman naik menjadi 7 wakil dan Itali turun menjadi 6 wakil di UEFA (Champion dan Europe). Hasil ini resmi didapat setelah salah satu wakil Itali di Liga Eropa yaitu Napoli mengalami kekalahan sedangkan wakil Jerman yaitu Bayer Leverkusen mendapat kemenangan, seperti yang dikutip dalam pernyataan Badan Liga Jerman, DFL (Deutsche Fussball Liga) mengatakan: "Melihat hasil Liga Eropa minggu ini, dimana Bayern Munich dan Bayern Leverkusen berhasil memetik kemenangan, sementara Napoli tereliminasi, maka Jerman memperlebar selisih poin dengan Itali di daftar peringkat UEFA, untuk mengamankan posisi ketiga setelah Inggris dan Spanyol, klub Liga Jerman kini mengoleksi 68.103 poin dan berhasil memperlebar jarak poin dengan Serie A menjadi 8.122 poin, karenanya Itali tak bisa lagi mendapatkan jatah tiga klub yang otomatis lolos ke Liga Champions, dengan mengamankan tempat ketiga di ranking UEFA, maka Bundesliga akan mendapatkan tiga tempat di babak penyisihan grup Liga Champions sejak musim 2012-2013, sedangkan peringkat ke-4 Liga Jerman akan memainkan pertandingan playoff." Situasi sebaliknya terjadi untuk klub Serie A, dimana hanya 2 klub teratas di klasemen Serie A yang otomatis lolos ke babak grup Liga Champions dan klub peringkat ketiga harus melalui babak playoff serta Klub peringkat 4 dan 5 akan berlaga di Liga Europa (Jatah klub peringkat ke-6 Liga Itali untuk bermain di kompetisi Liga Eropa otomatis hilang).

Berikut adalah daftar terbaru Ranking dan Nilai Koefisien UEFA untuk 4 Liga tertinggi di Eropa:

1. Inggris (78,570 poin)

2. Spanyol (76,186)

3. Jerman (68.103)

4. Italia (59.981)

Musim ini (2010-2011) sebenarnya Italia telah mengirimkan masing-masing 4 wakilnya ke Liga Champions, yaitu: AC Milan, Inter Milan, AS Roma dan Sampdoria (Playoff-Gugur) dan Liga Europa yaitu:, Juventus, Napoli, Palermo dan Sampdoria (Dari Playoff Champion dan di Liga Eropa juga gugur). Juventus dan Palermo juga gagal lolos ke babak 32 besar, sedangkan langkah Napoli terhenti di babak 32 besar setelah kalah secara agregat atas Villarreal, dari hasil-hasil buruk wakil Itali inilah yang mengakibatkan nilai koefisien mereka dilewati oleh wakil Jerman, sebut saja Bayern Munchen dan Schalke 04 yang mendapat kemenangan di Liga Champion serta Bayer Leverkusen juga berjalan dengan mulus di Liga Eropa.

Hasil buruk yang didapat wakil Itali di UEFA berimbas ke kualitas Liga Itali yang dinilai semakin menurun beberapa tahun terakhir, meskipun musim lalu Inter Milan berhasil menjuarai Liga Champion, namun tidak diiringi kesuksesan klub lain sebagai wakil Itali di UEFA, sebut saja Fiorentina dan AC Milan yang harus kandas di Liga Champion, begitu pula dengan AS Roma, Genoa, Lazio dan Juventus yang harus angkat koper di Liga Eropa. Berbeda dengan wakil Jerman, walaupun pencapaian mereka tidak spektakuler dalam peraihan gelar, namun mereka selalu bisa menyisakan beberapa klub hingga fase-fase akhir kompetisi. Selain itu yang mempengaruhi sekali penilaian buruk atas Itali adalah ketidakseriusan wakil mereka di kancah Regional (Liga Eropa), wakil Itali nampaknya memandang kompetisi di liga ini sebagai kompetisi kelas 2, padahal koefisien UEFA mereka tengah terancam. Kemenangan 2-0 Bayer Leverkusen atas Metalist Kharkiv di Liga Europa bulan lalu mungkin saja hanya sebuah kemenangan biasa, namun kemenangan atas peringkat ke-3 Liga Ukraina musim lalu inilah yang memukul Italia, berkat kemenangan ini Jerman melampaui raihan poin koefisien UEFA per 5 tahun.

KOEFISIEN

Agar lebih jelasnya akan saya jelaskan apa itu pengertian Koefisien UEFA secara umum, Koefisien UEFA adalah statistik yang digunakan untuk menentukan peringkat klub di lingkup UEFA atau sebuah statistik yang dipergunakan untuk ranking tim di level antarklub maupun antar Negara.

Koefisien ini didapatkan dari hasil-hasil klub wakil liga di dua kompetisi antarklub Eropa dalam lima musim terakhir. Setiap kemenangan dihargai dua poin, imbang satu poin. Total perolehan poin sebuah negara kemudian dibagi jumlah wakil mereka.

Bonus poin diberikan untuk setiap klub yang lolos ke babak utama Liga Champions (4 poin), lolos ke babak knock out Liga Champions (1 poin), dan lolos ke perempat final hingga partai Final sebanyak 1 poin. Dan di klasemen UEFA tiga liga teratas mendapatkan jatah empat tiket ke Liga Champions dan peringkat 4 hingga 6 mendapatkan jatah tiga tiket.

Yang bertugas menghitung Nilai Koefisien ini adalah UEFA sebagai otoritas yang resmi untuk sepakbola Eropa, Koefisien ini sendiri terbagi tiga jenis, yaitu:

1. Koefisien untuk tim nasional di Eropa

2. Koefisien untuk liga-liga Eropa

3. Koefisien untuk klub-klub sepakbola di Eropa,

Nah, kegunaan koefisien ini dibagi berdasarkan 3 jenis koefisien yang telah saya tuliskan di atas, untuk koefisien Tim-Nasional (Tim-Nas), UEFA akan dapat menentukan Tim-Nas mana yang masuk ke Pot tim-tim unggulan dalam undian Babak kualifikasi hingga Putaran final Piala EURO. Dengan menerapkan koefisien UEFA dalam sebuah drawing, maka tim-tim besar tidak akan bertemu langsung di Babak kualifikasi. Perlu diingat, untuk Piala Dunia (World Cup) koefisien UEFA ini tidak berlaku, yang dijadikan acuan adalah Ranking FIFA. Sedangkan untuk liga dan klub, koefisien UEFA akan bermanfaat untuk menentukan jumlah tim yang bisa diikutkan ke Liga Champions dan Liga Europe, dan juga untuk tujuan drawing sebagaimana halnya koefisien Tim-Nas.

Khusus untuk penghitungan koefisien Liga, koefisien ini digunakan untuk tujuan ranking liga-liga Eropa, sekaligus menentukan jumlah klub yang berpartisipasi di Liga Champions dan Liga Europa. Ranking di tahun 2010 menentukan jumlah peserta Liga Champions dan Liga Europa di musim 2011/12, bukan untuk musim 2010/11, koefisien liga menghitung hasil-hasil yang diraih klub dalam Liga Champions dan Liga Europa dari 5 musim terakhir.

Jumlah poin yang diberikan pada setiap musim (2 poin untuk setiap kemenangan dan 1 poin untuk setiap hasil seri) dibagikan dengan jumlah tim yang berpartisipasi dari negara bersangkutan pada musim itu. Perolehan poin dari 5 musim terakhir dijumlahkan untuk mendapatkan koefisien liga.

Untuk babak-babak awal di Liga Champions dan Liga Europa, jumlah poin yang diperoleh klub-klub dari liga bersangkutan dibagi dua, dan diberikan poin bonus untuk:

· Lolos ke babak grup Liga Champions = 4 poin tambahan

· Lolos ke babak 16 besar Liga Champions = 5 poin tambahan

· Lolos ke babak perempat-final, semi-final dan final Liga Champions dan Liga Europa = masing-masing 1 poin tambahan

(Poin bonus di atas ditambahkan ke total poin yang diraih dalam 1 musim.)

Penghitungan koefisien klub ditentukan melalui hasil-hasil yang diraih klub di Liga Champions dan Liga Europa selama lima musim terakhir. Koefisien ini mencakup 33 persen koefisien liga ditambah jumlah poin yang diraih klub selama 5 musim terakhir. Klub meraih 2 poin untuk setiap kemenangan dan 1 poin untuk hasil seri. Partisipasi di babak grup mendapat 1 poin. Kemudian untuk setiap babak gugur yang dicapai di Liga Champions, atau perempat-final dan seterusnya di Liga Europa, diberikan tambahan 1 poin.

Untuk ranking tim, hasil di babak kualifikasi tidak dianggap, dan mengikuti sistem perolehan poin sebagai berikut:

Round

(Babak)

Champions League

(Liga Champions)

Europe League

(Liga Eropa)

Babak 1

0.50

0.25

Babak 2

1.00

0.50

Babak 3

-

1.00

Babak 4

-

1.50

Babak Grup

-

2.00

Keterangan:
Poin kualifikasi di atas tidak diakumulasikan. Babak ke-3 dan ke-4 kualifikasi Liga Champions tidak ada perolehan poin karena tim yang kalah akan masuk babak berikutnya di Liga Europa. Klub yang lolos ke babak grup Liga Champions sudah diberikan poin bonus (Lihat di atas). 2 poin di babak grup Liga Europa adalah sebuah minimum dan tidak akan ditambahkan ke jumlah poin yang diraih pada babak grup. Kesimpulannya, semua tim yang berpartisipasi setidaknya mendapat poin di babak kualifikasi atau poin bonus. (IP)

photo: UEFA Champions League Logo/Google