Semenjak menjadi juara pada
pagelaran Euro untuk pertama kalinya digelar tahun 1960, selanjutnya Rusia
belum pernah lagi merasakan nikmatnya menjadi juara, sejarah mencatat negara
ini bahkan telah 3 kali menyandang predikat Runner-up di kompetisi empat
tahunan ini namun itupun sudah berselang cukup lama. Hingga akhirnya di Euro
2008 publik mulai kembali memperhitungkan negara yang sering diprediksi menjadi
kuda hitam ini, skuad arahan Gus Hiddink kala itu mampu bermain gaya Total
Football yang benar-benar menghibur, dan hasil semifinal adalah capaian
prestasi tersendiri mengingat kompetisi di negaranya belum semegah sekarang.
Pendukung
benar-benar kecewa dengan kenyataan bahwa negara mereka tidak dapat
berpartispasi di Piala Dunia 2010 lalu, namun kembali lolosnya Rusia di Euro
ini membawa harapan tersendiri bagi pendukung, harapan minimal dapat mencapai
raihan sebelumnya atau bahkan jauh lebih bagus lagi menjadi juara. Harapan
pendukung semakin diselimuti oleh rasa optimis di pertandingan pertama ketika
Rusia mampu membuat Republik Ceko harus menderita dengan 4 gol yang mereka
gelontorkan pada malam itu, bahkan setelah pertandingan Petr Cech dan Tomas
Rosicky harus benar-benar memberikan suntikan penyemangat lagi kepada
rekan-rekannya. Di pertandingan kedua, Rusia hampir saja memperoleh kemenangan
atas tuan rumah jika saja gol Jakub Błaszczykowski (Polandia) tidak bersarang
di gawang Vyacheslav Malafeev yang akhirnya pertandingan berkesudahan dengan
sama kuat 1-1.
Kekuatan Rusia
yang benar-benar harus diperhatikan semua lawan kali ini adalah pasukan-pasukan
muda yang ternyata mampu bermain apik melebihi senior-seniornya yang telah
memiliki masa keemasan di Euro 2008, bahkan Andrey Arshavin dan Roman Pavlyuchenko
mengakui bahwa timnya kali ini lebih bergantung kepada para junior. Pemain muda
masa depan Rusia yang begitu menonjol pada pagelaran Euro tahun ini adalah Alan
Dzagoev, pesepakbola klub CSKA Moskow ini baru berumur 21 tahun, namun koleksi
3 golnya dari 2 pertandingan Euro 2012 menempatkannya sejajar bersama Mario
Gomez (Jerman) dan Mario Mandzukic (Kroasia) di daftar pencetak gol terbanyak.
Kemampuan Dzagoev sebenarnya sudah muali terlihat di Timnas kala Rusia masih
dipegang oleh Hiddink, sang pelatih kala itupun sempat memberikan statement
bahwa Dzagoev akan menjadi kebutuhan utama bagi Rusia di masa mendatang.
Sebagai
langkah pertama untuk dapat mewujudkan prestasi 4 tahun lalu maka Rusia wajib
lolos dulu, dan hal itu nampaknya tidak akan melalui hambatan yang berarti
mengingat lawannya kali ini adalah Yunani sebagai juru kunci grup A, di atas
kertas kekuatan Rusia nampaknya akan mampu mengalahkan Yunani namun Rusia harus
waspada akan strategi yang akan diterapkan lawan, kemungkinan Yunani meniru pola
permainan Polandia ketika menahan seri Rusia bisa terjadi sambil menambah
kreatifitas serangan yang kurang dilakukan Polandia, dan jika Dzagoev tidak
dimatikan sedari awal, maka Yunani harus benar-benar angkat koper. (ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
aku perlu banget saran n kritikmu...
eh.. tapi aku juga perlu pujianmu... hehehehe...