Siapa saja nama-nama pemain
Prancis yang membuat benteng-benteng Inggris harus pasang kepala; kaki; hingga
badan untuk menahan gempuran mereka di pertemuan dua negara ini kemarin? Ada 3 nama
barisan penyerang Prancis yang ternyata mampu membuat pemain-pemain tengah
Inggris harus turun 1 strip membantu barisan pertahanan yang terlebih dahulu
sudah dikawal John Terry dan Joleon Lescott, siapa saja mereka?
- Franck Ribery (Bayern Munchen-Liga Jerman)
Pergerakan cepatnya di sektor sayap kiri terlihat tak kenal
lelah, dan ini membuat Glen Johnson yang biasanya seringkali naik membantu
serangan harus lebih banyak melakukan pengawalan, dan jika bola berhasil
diamankan, maka Glen tidak memiliki pilihan untuk men-dribble bola kecuali
mengirimkan umpan panjang ke depan. Satu lagi kelebihannya yang terlihat jelas
tadi malam adalah “Acting”, berhati-hatilah lawan jika ingin melakukan pressing
ketat terhadapnya.
- Samir Nasri (Manchester City-Liga Inggris)
Pemain yang satu ini selalu ada di mana-mana dan bergerak
ke mana-mana, ketika Benjema dijaga ketat oleh barisan pertahanan lawan, maka
tendangan keras jarak jauh-pun menjadi jurus ampuh berikutnya. Kolaborasi Nasri
dan Ribery seperti arus sungai yang deras dengan operan-operan mereka yang
akurat, bahkan 2 pemain ini mencatatkan diri sebagai pemain yang melakukan
passing terbanyak kala menghadapi Inggris. Nasri selalu dapat membuka ruang
penjagaan lawan agar dia dapat melakukan passing atau tembakan langsung, ketika
melawan Inggris Nasri berhasil memiliki 8 peluang untuk menciptakan gol.
- Karim Benzema (Real Madrid-Liga Spanyol)
Dengan pembawaan yang dingin namun memiliki akurasi yang yang tinggi Benzema benar-benar
menjadi seorang predator di sektor 16 lawan, datang ke Euro dengan predikat
Striker utama Real Madrid setelah membuat Higuain harus rela lebih sering main
sebagai pengganti, maka jangan pernah lepaskan pandangan anda dari pemain yang
dapat mencetak gol dari kepala dan kedua kakinya ini. Jika bukan karena kesigapan seorang Joe Hart
belum tentu skor 1-1 akan tetap bertahan hingga peluit terakhir ditiup oleh
wasit.
Ada satu catatan khusus mengenai
pola penyerangan beruntun yang dikawal oleh ketiga pemain di atas ketika
menghadapi Inggris, tembakan ke gawang lawan yang mereka lancarkan lebih banyak
dilakukan di luar kotak penalti alih-alih dilakukan dari dalam, ini berarti
kreatifitas penyerangan Prancis perlu ditingkatkan lagi lebih-lebih ketika
lawan menempatkan 8 pemainnya di area pertahanan, berhenti membuat pernyataan
di media bahwa lawan bermain negatif atau lawan yang tidak ingin meperoleh
kemenangan, mulailah bergerak mencari celah dan memancing lawan lebih keluar
agar si kulit bundar dapat dibawa ke dalam kotak.
Kemenangan diyakini akan
diperoleh Prancis untuk dapat menjaga peluang mereka lolos ke babak
selanjutnya. Meskipun lawan yang dihadapi kali ini adalah tuan rumah dan pada
pertandingan pertama mereka berhasil memperoleh kemenangan yang dramatis
setelah sebelumnya tertinggal 1 gol, skuad Les Blues tidak akan lagi ingin
mengakhiri pertandingan nanti dengan hasil seri. (ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
aku perlu banget saran n kritikmu...
eh.. tapi aku juga perlu pujianmu... hehehehe...