BARISTA BASIC: Pengelolaan Bahan Baku
(Untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan)
Bismillahirrahmanirrahim,
Lanjutan dari materi sebelumnya yang berdasarkan CP (Capaian Pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) dari KemenDikBud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), materi selanjutnya adalah Pengelolaan Bahan Baku, selamat membaca.
Manajemen
bahan baku adalah bagian penting dari pekerjaan seorang barista karena
menyangkut konsistensi rasa, efisiensi biaya, dan keamanan pangan. Berikut
adalah penjelasan lengkap mengenai cara barista mengelola bahan baku, mulai
dari pengaturan takaran, penyimpanan, hingga penanganan sisa bahan:
1.
Mengatur
Takaran Bahan Baku
Untuk memastikan rasa dan efisiensi
bahan tetap konsisten:
a.
Standard
Recipe & SOP
Setiap menu memiliki resep baku (Gramasi),
misalnya:
·
Espresso: 36 gram kopi per-shot.
·
Cappuccino: 1 Shot Espresso +150 ml susu.
·
Gula
aren: 30ml per-Cup (Menggunakan jigger atau dispenser pump).
·
Americano
iced: 1 Shot Espresso + 150gr air + 100gr ice cube
b.
Alat
Penakar
·
Timbangan
digital (untuk biji kopi dan bubuk).
·
Jigger,
pump, takaran sendok (Untuk
sirup, gula, bubuk topping).
·
Measuring
cup (untuk cairan
seperti susu atau air).
c.
Latihan
Konsistensi
Barista dilatih untuk menyeduh dengan presisi
dan mengikuti SOP setiap pembuatan minuman agar hasilnya selalu sama.
2.
Teknik
Penyimpanan Bahan Baku
Agar bahan tetap segar, aman, dan tidak
cepat rusak:
a.
Penyimpanan
Biji Kopi
·
Gunakan
wadah kedap udara (Airtight).
·
Simpan
di tempat kering dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung.
·
Jangan
disimpan di kulkas karena dapat merusak rasa dan aroma kopi yang disebabkan perubahan
suhu drastis.
b.
Susu
dan Bahan Cair
·
Disimpan
di chiller bersuhu 1–4°C.
·
Tutup
rapat dan beri label tanggal buka dan kedaluwarsa.
·
Jangan
mencampur susu lama dengan susu baru (Sistem FIFO).
FIFO (First In First Out) adalah sistem
penyimpanan di mana barang yang pertama kali masuk ke dalam wadah adalah barang
yang pertama kali dikeluarkan. Sistem ini memastikan bahwa barang yang
lebih lama disimpan akan lebih dulu digunakan atau dijual, sehingga mencegah
kerusakan atau kadaluarsa akibat penyimpanan terlalu lama.
c.
Sirup,
Gula Aren, Bubuk Minuman
·
Simpan
di wadah tertutup.
·
Gunakan
wadah berlabel & food grade.
·
Simpan
di suhu ruang jika tidak perlu pendinginan, atau di kulkas bila sudah terbuka.
d.
Es
Batu
·
Gunakan
es batu khusus makanan (Food grade ice), jangan pakai es dari Freezer
rumah tangga.
·
Ambil
es dengan sendok es, bukan tangan langsung.
3.
Penanganan
Bahan Tidak Habis & Tidak Bisa Disimpan
Beberapa bahan tidak bisa disimpan ulang
karena bisa menurun kualitas atau tidak aman:
a.
Bahan
Cair yang Sudah Dipanaskan (Susu, sirup gula aren)
·
JANGAN
disimpan ulang jika sudah dipanaskan.
·
Dibuang
setelah 1–2 jam atau setelah digunakan.
·
Untuk
menghindari pemborosan, gunakan sistem batch kecil dan estimasi penjualan.
b.
Kopi
yang Sudah Digrinder tapi Tidak Terpakai
·
Tidak
digunakan kembali keesokan hari karena sudah kehilangan kesegaran.
·
Bisa
dimanfaatkan untuk keperluan lain (Scrub, pupuk, atau latihan barista), tapi
tidak untuk dijual lagi.
c.
Sisa
Es Batu, Buah, Krim, atau Bahan Fresh
·
Jika
sudah kontaminasi udara atau tangan, langsung dibuang.
·
Gunakan
wadah tertutup dan sistem FIFO agar sisa tidak berlebihan.
4.
Tambahan
Manajemen Bahan Baku
- Labeling
semua bahan: Tanggal buka, Expired, dan nama bahan.
- Gunakan inventory
log untuk memantau stok dan meminimalkan kelebihan bahan.
Inventory Log adalah catatan terperinci
mengenai pergerakan dan status inventaris atau persediaan suatu
bisnis. Log ini mencatat semua aktivitas yang terkait dengan masuk (in)
dan keluar (out) barang, termasuk informasi siapa yang melakukan transaksi,
kapan transaksi terjadi, dan jumlah barang yang terlibat.
- Lakukan Briefing
rutin kepada barista untuk edukasi soal kebersihan, porsi, dan penghematan
bahan.
Komentar
Posting Komentar
dipersilahkan meberi respond, saran, dan kritik yang membangun dan sopan