Senin, 13 Juni 2011

PERBANDINGAN 4 LIGA DI EROPA MUSIM 2010-2011 (Liga Inggris, Spanyol, Jerman, dan Italy)

4 (Empat) kompetisi tertinggi (Berdasarkan ranking koefisien UEFA) di benua Eropa periode 2010-2011 telah berakhir beberapa waktu yang lalu, dari jalannya 1 periode kompetisi akhirnya memunculkan nama-nama Juara di Liga-nya masing-masing, ada yang berhasil merebut atau menjuarai kembali gelar, ada pula yang berhasil mempertahankan gelarnya, bahkan rekor-rekor pun tercipta di masing-masing kompetisi. Dari hasil 4 kompetisi ini, jika kita bandingkan maka akan didapat nilai-nilai tersendiri dari masing-masing  Liga, baik itu dari siapa yang menjadi juara, perbanding pencetak skor terbanyak, perbandingan pemberi assist terbanyak, perbandingan jumlah gol, animo penonton, ketatnya kompetisi, dan masih banyak lagi.

JUARA
Dari 4 juara yang dihasilkan di masing-masing Liga, maka klub Barcelona (Liga Spanyol) patut kita beri nilai plus, karena klub ini berhasil mempertahankan gelarnya setelah musim sebelumnya (2009-2010) juga menjadi juara (Masih ingat kan kata pepatah “Mempertahankan lebih sulit daripada merebut”), sementara Manchester United merebut gelar juara Liga Inggris dari Chelsea, Borussia Dortmund merebut gelar juara Liga Jerman dari Bayern Munchen, dan AC Milan merebut gelar juara Liga Italy dari Inter Milan. Manchester United juga berhasil mengokohkan status klubnya menjadi klub yang paling banyak mengoleksi gelar juara, sementara Borussia Dortmund kembali menjadi juara setelah beberapa periode kekeringan gelar, dan AC Milan berhasil meruntuhkan kejayaan Inter Milan yang telah menguasai Liga Italy selama 5 (Lima) tahun berturut-turut, kegembiraan tersendiri buat AC Milan karena klub ini pernah tersandung kasus Calciopoli (Pengaturan skor pertandingan).

LIGA CHAMPIONS
Dari daftar peserta tim yang bermain di Liga Champions musim depan (2011-2012), ada nama-nama baru atau yang kembali berkiprah di Liga ini (Champions), dan patut kita ditunggu kiprah mereka musim depan apakah mereka akan merusak tatanan klub-klub langganan 16 besar Liga Champions atau tidak (Seperti di tahun ini yaitu klub Tottenham Hotspur-Inggris), tim-tim itu adalah: Manchester City (Inggris), Dortmund (Jerman), Bayer Leverkusen (Jerman), Napoli (Italy) dan Udinese (Italy). Sebagai pengingat, untuk musim berikutnya (2012-2013) Liga Jerman akan menambah 1 pesertanya di Liga Champion menjadi 4 tim, dan untuk Liga Italy hanya akan mengirimkan 3 tim karena nilai koefisien Liga Jerman telah naik menjadi ranking 3 dan Liga Italy turun ke peringkat 4 (Empat).

LIGA EUROPA
Untuk Liga Europa, dari 4 kompetisi di atas ada nama-nama baru dan lama yang kembali bermain di Liga ini. Liga Inggris mengirimkan 4 tim untuk berlaga di Liga ini, yaitu: Tottenham Hotspur , Birmingham City (juara Piala Liga), Stoke City (Finalis Piala FA), satu tim Fairplay League. Tottenham Hotspur tahun ini harus kasta karena hanya mampu finis di peringkat 5 Liga Inggris (Sebelumnya Tottenham Hotspur bermain di Liga Champions), Stoke City beruntung karena juara Piala FA yaitu Manchester City telah memastikan bergabung di Liga Champions. Ada satu tambahan peserta lagi dari Inggris yaitu tim terbaik (Fairplay) yang diberikan oleh UEFA (Sampai tulisan ini dibuat tim tersebut belum diketahui pasti). Liga Spanyol mengirimkan 3 tim-nya di  Liga Europa, yaitu: Sevilla, Athletic Bilbao, Atletico Madrid. Peserta barunya yaitu Athletic Bilbao, khusus untuk  Atletico Madrid karena juara dan runner up Copa del Rey sudah lolos ke Liga Champions). Di Liga Jerman ada 2 peserta baru, yaitu: Hannover dan Mainz. Terakhir untuk Liga Italy peserta barunya adalah Lazio dan AS Roma, untuk Palermo tim ini musim sebelumnya juga bermain di Liga Europa, dan masuknya Palermo adalah karena tim ini adalah Finalis Coppa Italy (Aturan sebenarnya adalah yang masuk menjadi peserta Liga Europa yaitu juara Coppa Italy, namun karena Inter Milan yang juga finalis Coppa Italy sudah memastikan tempatnya di Liga Champions maka otomatis jatah Liga Europa diberikan untuk Palermo).

DEGRADASI
Di Liga Inggris, tim yang sudah pasti turun kasta adalah: Blackpool (18), Birmingham City (19) dan West Ham United (20), kredit khusus diberikan kepada Blackpool sebagai tim promosi tahun ini, penampilan tim ini sempat mengejutkan pada awal musim. Hingga sebelum 1 laga terakhir Liga Inggris, Blackpool masih di atas batas tim yang masuk zona degradasi, namun karena kekalahan 4-2 dari Manchester United (padahal sempat unggul 2-1) membuat posisi mereka turun. (Coba seandainya Blackpool main di Liga Indonesia, mungkin di laga terakhir mereka bisa main mata dengan  lawannya).Di Liga Spanyol ada tim: Deportivo La Coruna (18), Hercules (19), Almeria (20) yang harus turun ke Segunda Division (Divisi 2), sebagai pengingat bahwa tim  Deportivo La Coruna adalah juara Liga Spanyol edisi 1999-2000. Untuk tim Hercules, mereka sempat mengejutkan kita saat tim ini berhasil mengalahkan Barcelona di kandang lawan, total 12 gol dari David Trezeguet di Liga ternyata tidak mampu menyelamatkan tim ini untuk kembali bermain di Divisi 2 Liga Spanyol. Di Liga Jerman yang masuk daftar degradasi adalah: Eintracht Frankfurt (17), St Pauli (18), dan Playoff antara Moenchengladbach (16) –VfL Bochum (Belum diketahui klub mana yang menang). Untuk Liga Italy, tim yang sudah pasti berlaga di serie B adalah: Sampdoria (18), Brescia (19), Bari (20), mengenai masuknya Sampdoria ke zona degradasi ditengarai karena keluarnya 2 bintang mereka yaitu Antonio Cassano (AC Milan) dan Gianpaolo Pazzini (Inter Milan).

TOP SKORER dan TOP ASSIST
Daftar Top Skorer di 4 Liga ini adalah: Liga Inggris yaitu Carlos Tevez (21-Manchester City) dan Dimitar Berbatov (21-Manchester United), Liga Spanyol yaitu Cristiano Ronaldo (40-Real Madrid), Liga Jerman yaitu Mario Gomez (28-Bayern Munich), dan Liga Italy yaitu Antonio di Natale (28-Udinese). Liga Jerman dan Liga Italy dapat berbangga diri dengan berhasilnya pemain lokal mereka yang berhasil menjadi Top Skorer, sementara Liga Inggris dan Liga Spanyol dikuasai oleh pemain asing sebagai Top Skorer.
Begitu pula dengan Top Assist, Liga Inggris dan Liga Spanyol juag dikuasai oleh pemain asing dalam hal operan yang berhasil dikonversi menjadi gol, yaitu: Liga Inggris-Nani (18- Manchester United) dan Liga Spanyol-Lionel Messi (18-Barcelona), sementara Liga Jerman dan Liga Italy kembali mengokohkan pemain lokal mereka, yaitu: Liga Jerman-Christian Tiffert (17-Kaiserslautern), dan Liga Italy-Andrea Cossu (13-Cagliari).

TOTAL PERTANDINGAN
Jumlah pertandingan yang dimankan dalam satu musim ini untuk tiap-tiap Liga adalah: Inggris 380, Spanyol 380, Jerman 306, dan Italy 380. Liga Jerman lebih sedikit karena dalam satu divisi mereka hanya ada 18 tim, sementara 3 Liga yang lain (Spanyol, Inggris, dan Italy) 20 tim. Jika kita perhatikan, banyak pembahasan mengenai jumlah peserta dalam 1 Liga, ada yang mendukung cara Liga Jerman dan ada pula yang beranggapan 20 tim dalam satu Liga itu sudah pas, namun jika kita hitung secara rinci bagi tiap pemain sepakbola maka kita akan dapat membayangkan betapa capek/lelahnya mereka mengarungi kompetisi selama 1 tahun, selain pertandingan Liga ada Piala Liga, Kompetisi eropa (Liga Champions atau Liga Europa), Kompetisi antar Klub Eropa, Kompetisi Klub antar Benua, Kompetisi Internasional (Persahabatan dan Kompetisi/Kejuaraan), Pertandingan Amal, Pertandingan Penghormatan, dan lain sebagainya. Banyaknya pertandingan yang harus dijalani setiap pemain sepakbola ini juga menjadi penilaian banyaknya cedera yang mereka alami.

TOTAL dan RATA-RATA GOL
Jumlah gol yang tercipta dalam 1 musim tahun ini untuk masing-masing Liga adalah: 1080 gol (Inggris), 1040 gol (Spanyol), 894 gol (Jerman), dan 955 gol (Italy). Nampaknya Liga Inggris yang paling berhasil memuaskan penontonnya dengan jumlah gol mereka dalam 1 musim kompetisi tahun ini, 1080 gol yang tercipta berarti ada 1080 keceriaan/teriakan pula di sana, sementara Liga Jerman menjadi yang paling sedikit dalah hal jumlah gol.
Namun jika kita ambil rata-rata per-pertandingan, maka Liga Jerman-lah yang paling memuaskan penontonnya, dengan rata-rata 2,92 gol/game membuat Liga ini menjadi yang paling tinggi diantara 3 Liga lainnya. Dan Liga Italy adalah Liga yang paling pelit gol per-pertandingannya. Berikut daftar untuk 4 Liga tersebut: 2,84 gol/game (Inggris); 2,73 gol/game (Spanyol); 2,92 gol/game (Jerman), dan 2,51 gol/game (Italy).

JUMLAH dan RATA-RATA PENONTON (STADION)
Banyak faktor yang mendukung jumlah penonton yang hadir ke stadion untuk melihat pertandingan, diantaranya: Harga tiket, Keamanan, Lawan pertandingan, dll. Dari data yang didapat, sepertinya Liga Italy menjadi Liga yang paling sepi penonton yaitu dengan jumlah total 9.059.858 penonton selama 1 musim kompetisi. Untuk jumlah penonton terbanyak diperkirakan dipegang oleh Liga Inggris dengan sekitar 20.000.000 penonton (Data ini hanya berdasarkan perhitungan penulis sendiri), dibawahnya adalah Liga Jerman dengan total 13.051.961 penonton, kemudian Liga Spanyol di urutan ke-3 dengan sekitar 11.000.000 penonton.
Jika kita melihat rata-rata penonton per-pertandingan, maka peringkat 1 sampai dengan 4 adalah: (1)Liga Inggris 701.201, (2)Liga Spanyol 289.474, (3)Liga Jerman 383.881, dan (4)Liga Italy 238.417.
Secara keseluruhan maupun rata-rata kompetisi dari 4 Liga ini, Liga Inggris yang paling banyak, yang berubah hanya untuk posisi di Liga Spanyol dan Liga Jerman dalam hal jumlah dan rata-rata, sementara Liga Italy kalah dari semuanya.

KEMENANGAN KANDANG TERBESAR
Hiburan untuk penonton tuan rumah dalam hal kemenangan di kandang mereka untuk tiap-tiap Liga cukup berbeda, ada yang diperoleh oleh banyak klub dan ada pula yang hanya dikuasai oleh satu klub, di Liga Inggris dan Italy sangat banyak klub memuaskan pendukungnya dengan kemenangan-kemenangan besar di kandang, di Liga Inggris: Manchester United (7-1) Blackburn Rovers, Arsenal (6-0) Blackpool, Chelsea (6-0) West Bromwich Albion, dan Newcastle United (6-0) Aston Villa. Di Liga Italy: Napoli (4-0) Sampdoria, Udinese (4-0) Lecce, Catania (4-0) Palermo, AC Milan (4-0) Parma dan Lecce, Inter Milan (4-0) Bari, Cagliari (5-1) AS Roma, Juventus (4-0) Lecce. Sementara di Liga Spanyol dan Liga Jerman hanya dikuasai oleh 1 klub, Liga Spanyol: Real Madrid (7-0) Malaga, Real Madrid (8-1) Almeria. Liga Jerman VfB Stuttgart (7-0) Borussia Moenchengladbach.

KEMENANGAN TANDANG TERBESAR
Jika sebuah klub mampu menang di kandang lawan, maka ini kan menjadi catatan positif tersendiri bagi klub tersebut, dapat dikatakan mental mereka yang mampu menang di kandang lawan adalah klub yang memiliki mental juara, lebih luar biasa lagi jika mereka mampu mempermalukan tuan rumah dengan kemenangn besar. Berikut data-data klub yang mencatat kemenangan besar di kandang lawan: Liga Inggris: Wigan Athletic 0-6 Chelsea, Liga Spanyol: Almeria 0-8 Barcelona, Liga Jerman: St Pauli 1-8 Bayern Munchen, dan Liga Italy: Palermo 0-7 Udinese.

KEMENANGAN BERUNTUN dan TAK TERKALAHKAN TERBANYAK
Kemenangan beruntun yang diperoleh sebuah klub akan banyak member nilai positif, diantaranya klub ini berhasil memperoleh jumlah maksimal poin yang didapat, mengangkat mental pemain, hingga mencatat rekor tersendiri baik itu untuk Klub maupun Liga-nya. Di Liga Inggris klub Chelsea mampu menang 5 kali berturut-turut, di Liga Spanyol Barcelona bahkan mampu menang 16 kali berturut-turut, di Liga Jerman ada Borussia Dortmund yang menang 7 kali berturut-turut, dan terakhir Liga Italy ada 2 (Dua) klub yaitu : Lazio dan AC Milan yang mampu menang 5 kali berturut-turut.
Untuk Klub yang menuai prestasi tak terkalahkan terbanyak (Hasil menang dan Seri), berikut data-datanya: Liga Inggris- Manchester United (24), Liga Spanyol-Barcelona (31), Liga Jerman- Borussia Dortmund (15), Liga Italy- Juventus dan Udinese (13).
Jika kita melihat hasil kemenangan yang di dapat Barcelona, nampaknya klub ini terlalu superior dibandingkan klub lawan di Liga-nya. Untuk Liga Italy, hasil tak terkalahkan terbanyak yang dimiliki sebuah klub ternyata tidak menjamin sebuah gelar juara, klub AC Milan tidak memiliki catatan sebagus Juventus dan Udinese mengenai hal ini, namun merekalah yang menjadi juara (Scudetto).

KEMENANGAN TERBANYAK dan KEKALAHAN PALING SEDIKIT
Untuk kategori ini, nampaknya masing-masing Liga sama dalam hasilnya yaitu juara, jika klub berhasil mencatat kemenangan terbanyak dan kekalahan paling sedikit diantara klub peserta lain, maka gelar juara pasti akan didapat. Berikut datanya: Manchester United 23 kali menang dan 4 kali kalah, Barcelona 30 kali menang dan 2 kali kalah, Borussia Dortmund 23 kali menang dan 5 kali kalah, dan AC Milan 24 kali menang dan 4 kali kalah.

KEKALAHAN TERBANYAK
Kebalikan dari kategori di atas, ternyata tidak semua Liga yang menganut faham Klub yang paling banyak kalah maka akan masuk Zona Degradasi, kecuali Liga Jerman dan Liga Italy, Jerman-ST Pauli 21 kali kalah dan Italy-Bari 24 kali kalah (2 Klub ini di Degradasi). Sementara Wolverhampton (Inggris) 20 kali kalah dan Real Sociedad (Spanyol) 21 kali kalah, namun mereka masih bertahan di Liga utamanya.

GOL TERBANYAK
78 (Manchester United)
102 (Real Madrid)
81 (Bayern Munich)
69 (Inter Milan)
Dalam 1 musim kompetisi tahun ini, nampaknya klub Real Madrid berhasil menjadi klub yang mencetak gol paling banyak (102 gol), di urutan berikutnya dimiliki oleh klub Bayern Munchen-Jerman (81 gol), Manchester United-Inggris (78 gol), dan sebagai peringkat terakhir Inter Milan-Italy (69 gol). Nampaknya pemain-pemain Real Madrid (Terutama Cristian Ronaldo) benar-benar mampu memuaskan pendukungnya di lapangan.
Hanya Manchester United yang jadi juara

RATA-RATA GOL TERTINGGI
2,05 (Manchester United) juara
2,68 (Real Madrid)
2,38 (Bayern Munich)
1,82 (Inter Milan)

GOL KEBOBOLAN PALING SEDIKIT
Klub-klub ini ternyata adalah klub yang paling susah dijebol gawangnya, apalagi Barcelona (21 gol kebobolan); Borussia Dortmund (22); AC Milan (24); Chelsea dan Manchester City (33). Secara keseluruhan dapat kita nilai bahwa pemain Belakang/Bek dan Kiper dari tiap-tiap klub ini benar-benar solid dalam menggalang pertahanan mereka, tidak salah kemudian banyak yang menjagokan Thiago Silva (AC Milan) dan Pique (Barcelona) sebagai Defender terbaik musim ini.

RATA-RATA GOL KEBOBOLAN PALING SEDIKIT
0,86 (Chelsea, Manchester City)
0,55 (Barcelona)
0,65 (Borussia Dortmund)
0,63 (AC Milan)
Dari 4 Liga yang kita bahas, ternyata di Liga Inggris sebuah klub yang mampu menjaga kebobolan gawangnya paling sedikit tidak menjamin kemenangan atas klub-nya. Berbeda dengan Liga Spanyol; Jerman; dan AC Milan, klub-klub ini berhasil menjadi Juara Liga dengan dipengaruhi oleh rata-rata kebobolan yang paling sedikit.

CLEAN SHEET TERBANYAK
18 (Manchester City)
19 (Barcelona)
14 (Borussia Dortmund)
20 (AC Milan)
Penjaga Gawang dari klub-klub di atas patut berbangga diri, karena gawang mereka adalah gawang yang paling sedikit kebobolan gol, bahkan mereka (Kiper) juga berhasil mencatat Clean sheet (Tidak kebobolan dalam tiap pertandingan) terbanyak. Perlu diketahui biasanya jika seorang Penjaga Gawang berhasil menjaga gawangnya tanpa kebobolan dalam setiap pertandingan, maka mereka akan mendapatkan bonus berupa uang (Sama seperti seorang pemain yang berhasil mencetak Gol atau Assist). Bahkan Penjaga Gawang yang berhasil mencetak Clean Sheet di tiap Liga di atas adalah pemain-pemain lokal. Jika melihat prestasi mereka maka tidak salah lagi seharusnya tempat mereka di Tim Nasional negaranya masing-masing menjadi pertimbangan, namun kenyataannya berbeda, dari 4 nama Penjaga gawang yang berhasil mencatat Clean Sheet terbanyak ini, hanya Joe Hart (Inggris) yang masuk daftar langganan skuad inti, Victor Valdes (Spanyol) masih kalah dengan Casillas, Roman Weidenfeller (Jerman) belum pernah mencicipi masuk skuad inti, sementara Abbiati  (Italy) kalah jauh dengan seorang Buffon. Ini berarti tolak ukur Clean Sheet dan Kebobolan paling sedikit bukan hal mutlak untuk seorang Penjaga gawang masuk dalam skuad inti Tim Nasional negaranya. (IP)

Pict: Bola.net