Jumat, 23 November 2007

LUX WHITE GLAMOUR

LUX WHITE GLAMOUR

(Solusi untuk Wanita atau Kebodohan untuk Wanita?)

Sebenarnya… udah ngga ada lagi napsu buat ngomentari iklan-nya LUX, abisnya kalo nurut aku sih ya gitu-gitu aja… kalo ngga seputar artis, model, walaupun khalayak ngga begitu kenal dengan model iklannya… yah… yang penting kulitnya mulus, dan ada bagian tubuh yang bagus buat di zoom oleh kamera…

Diawali karena ada yang ngomentarin klo iklan LUX yang versi White Glamour itu beda dari yang lain… lebih kuat lah… lebih terkesan anggun… dan yang bikin hebat lagi… yang bilang ini adalah seorang wanita!!!...

Sebelumnya kita review dulu iklannya ya?...

Seorang model wanita akan menghadiri sebuah acara/kegiatan, dia bersiap-siap mandi, di hadapannya ada satu gaun yang kesannya terlalu tertutup… menutup bahu (yang padahal dapat menjadi senjata canggih buat wanita), menutup punggung (ini juga senjata canggih), menutup lengan (jangan ditannya deh khasiatnya)…

Sembari si Model tadi mandi, efek dari visual iklan ini sangat bagus…. Gaun tadi seolah sudah dikenakan oleh si Model, namun seiring dengan usapan sabun Lux, dan jalannya busa sabun, maka bagian lengan atas hingga ke bawah gaun tadi terkikis, bagian punggung terkikis, dan masih ada lagi yang terkikis tapi saya sedikit kabur dengan ingatan nih…

Setelah selesai mandi… Isi Model berjalan ke arah luar bangunan, dengan diiringi tatapan orang-orang di dalam rumah (mungkin pelayan)… kemudian dia telah ditunggu oleh supir kereta kudanya… namun si Model terus berjalan melewati kereta dan dia lebih memilih menunggangi sendiri kuda itu… dan ada bagian di mana dia mendapat tatapan khusus dari supir kereta kuda tadi.

Nah… pada akhirnya.. saya juga butuh pendapat anda yang mau meluangkan waktu membaca tulisan saya…, ini kesimpulan saya,

1. Wanita saat ini dianggap memiliki krisis kurang percaya diri dengan kulit tubuhnya, baik itu mengenai warna dan kehalusan kulit. Di sini sabun Lux menawarkan diri sebagai pengobat semua itu (Apakah ini sebuah penyakit?), dengan menggunakan sabun Lux, maka wanita akan lebih berani dan tak perlu ragu untuk memperlihatkan keindahan dan kehalusan bahu-nya, lengan hingga jemari, leher sampai ke punggung, paha hingga betis, dan lain sebagainya.

(Pada iklan digambarkan: Gaun yang semula menutup penuh tubuh, terkikis oleh sabun, terutama pada bagian-bagian tertentu dari wanita seperti leher, bahu, punggung, lengan, paha, dll.)

Coba kita bayangkan dari sisi ini, yang melucuti semua gaun itu adalah pandangan mata dari para laki-laki, kikisan-kikisan sabun itu kita ganti dengan tajamnya mata laki-laki, mau?.

2. Wanita tidak perlu ragu untuk menggunakan pakaian yang lebih terbuka, sudah bukan masa-nya lagi wanita malu memperlihatkan bagian-bagian tubuh-nya yang menjadi sebuat daya tarik.

(Pada iklan digambarkan: Gaun yang semula jenisnya lebih tertutup, berubah jenis ketika dikenakan oleh model, lebih terbuka pada bagian leher, dada, punggung, lengan, paha, dll.)

Coba kita bayangkan dari sisi ini, sebegitu parahnya budaya kita yang berhasil dimasuki oleh budaya barat, kita bangga dengan aurat kita yang tertutup, tapi kita didoktrin bahwa itu semua sudah bukan lagi zamannya, mau juga?.

3. Dengan pakaian yang lebih terbuka dengan lebih memperlihatkan kehalusan kulit dan lekuk tubuh, laki-laki manapun tidak akan pernah berkedip melihat anda.

(Pada iklan digambarkan: Dari dalam ruangan hingga di luar ruangan, Model selalu menjadi pusat perhatian, baik itu laki-laki maupun wanita, namun di sini jelas ditujukan kepada wanita, karena ada penegasan soerang model pria yang berperan sebagai supir kereta yang begitu terpesona dengan-nya).

Coba kita bayangkan dari sisi ini, dengan pakaian “you can see” dan celana pendek super ketat anda berjalan di tengah pasar, anda akan mendapat cibiran dari orang banyak, namun jika anda mengenakannya di tempat sepi… jangan salahkan berita besok pagi yang tertulis satu lagi remaja wanita korban perkosaan, masih mau juga?

4. Saatnya menunjukkan wanita lebih berani dalam memilih sesuatu yang kesannya lebih terbuka dan menantang serta lebih mandiri, namun tetap menunjukkan sisi ke feminiman-nya

(Pada iklan digambarkan: Berani terhadap pilihan gaun, berani terhadap tantangan sebuah hewan kuda, yang menurut saya kuda ini sih juga arahnya kepada laki-laki.)

Coba kita bayangkan dari sisi ini, Anda lebih berani terhadap pilihan anda dan mengatakan bahwa anda termasuk orang yang tomboy, sehingga anda berpakaian terbuka ini karena lebih kearah sifat anda yang cuek, dan ini akan lebih menunjukkan sifat mandiri anda, namun kemudian penalaran ini terus di luaskan menjadi seorang wanita yang merokok dan minum-minuman beralkohol di tempat umum, berjalan bersama sang ibu, dimana si ibu yang menggunakan kerudung dengan gamisnya, sementara anda dengan kaos singlet dan celana pendek se-pinggul, hebat kalo masih mau…

Bagaimana?...

Saya butuh sharing anda atas tulisan saya ini, bukan ingin mencari pembenaran atau tidak, namun yang lebih saya butuhkan adalah tambahan yang dapat menjadi bahan pemikiran. Saya sangat yakin bahwa bukan saya satu-satunya yang pernah terfikir akan ini… jadi jika di luar sana ada yang pernah juga terfikirkan seperti apa yang sudah saya tulis… tolong… tambahin ya?... (IP)

*Picture from Google

Minggu, 09 September 2007

Dreamer...


Ngeliat berbagai macam iklan di TV saat ini entah apakah wanita itu sebagai seorang wonder woman atau sekedar model iklan... atau sebagai makhluk yang tidak memiliki pemikiran dan kekuatan sehingga harus ada campur tangan laki-laki di dalamnya...
Saat si Ibu bingung harus berbuat apa ketika rumahnya yang sangat kotor... tiba-tiba datang seorang laki-laki menawarkan pembersih yang dapat mengatasi masalahnya...
Ketika seorang wanita ingin memiliki kulit halus dan bersih... datang suara laki-laki yang dapat membantunya...
Ketika wanita ingin terlihat cantik... datang suara laki-laki yang dapat mewujudkan impiannya daripada hanya menjadi sorang Dreamer saja...
Padahal... apa taunya laki-laki tentang pembersih lantai?... apa taunya laki-laki tentang pewangi?... apa taunya laki-laki tentang sabun?...
Mereka (Laki-laki) hanya sebatas penikmat hasilnya... mereka hanya sebatas bagian komentarnya...
Jadi apa wanita sekarang sibuk menjaga dirinya karena laki-laki... sebodoh itukah wanita?...
se-terkurung itukah intelegensia wanita?...

Padahal wanita sangat dibutuhkan laki-laki... saat mereka menjadi seorang pemimpin... sekretarisnya wanita... Front Office-nya wanita...bagian Lobbying-nya wanita... tapi sebelumnya kita lihat dulu... apakah penempatan mereka ini berdasarkan kemampuan... atau penampilan?...
Semoga tidak... semoga wanita nanti dapat dilihat lebih ke arah isi kepalanya... bukan lapisan kulitnya...

Susah... atau dilema?... ingin tetap mengambil jalan lurus... tapi dibutuhkan belokan... ingin belok... tapi kita tau jalan lurus itu bisa kita ambil... walaupun banyak kerikilnya... (IP)

Minggu, 29 Juli 2007

CITRA ITU BERAT YA?

Ada cerita nih... dasarnya sih dari pengalaman sendiri dan juga ama temen-temen...
Pada satu waktu kami para pria lagi pada nongkrong sambil minum-minum kopi... trus ada cewek cantik... (klo kata aku sih cantik itu relatif yang liat lah... tapi kalo jelek itu mutlak) rambutnya panjang lurus dan berwarna... kulit putih... tinggi badan lumayan... wajahnya halus mulus dengan balutan make up... ada lipstik, perona pipi, dst. Bajunya bisa dibilang membentuk body, celananya klo aku pikir2 kayaknya dia butuk waktu lumayan lama biar tuh celana bisa masuk... ngerti kan maksudku... tasnya... wow!... lebih besar dari badannya!... tapi kayaknya isinya ngga terlalu penuh deh... kan yang penting penampilan... (kata orang penampilan itu no 1... soal keuangan no 734... gimanapun penampilan kita kalo terlihat sip... pastilah soal uang dipikir orang pasti "berada", padahal kenyataannya belum tentu... tapi walaupun kita nih orang yang "berada"... tapi kalo penampilan terlihat "seadanya"... paling-paling kita dikira "kere"). Lanjut... nah, saat tuh cewek (klo dilihat lagi kayaknya nih cewek tergolong remaja lah... ngga tau lagi SMA ato udah Kulih... soalnya sekarang susah ngebedain klo ngga ditanya langsung) udah lewat dari depan kita, nih kepala kayaknya kena magnet... mata ngikutin ke mana dia berjalan... "Anjir!" cakep banget ya! (kata satu orang temenku) kata mereka rata-rata bilang tuh cewek cantik banget... pas banget ama kriteria mereka yang dibilang cantik itu ya yang seperti barusan lewat... setelah itu terus deh kita ngebahas si cewek yang cantik-cantik... sampe yang jelek-jelek... mulai dari penampilannya ampe kelakuannya...
Sampe beberapa waktu berikutnya... aku kok inget lagi ya soal pembahasan cewek itu... ini juga kepengaruh ama beberapa buku yang sempet dibaca sih...
Ada pertannyaan juga dalam hati... gaya cewek yang bikin perhatian cowok tertuju ke dia itu apakah wujud dari dia berhasil menaklukkan para cowok... atau sebenarnya dia budak cowok yang selalu menuntut kesempurnaan seorang cewek... kalo kupikir-pikir lagi... yang bakalan mengkomentarin cewek itu cantik kan si cowok... berarti cowoklah yang menentukan syarat-syarat agar cewek itu cantik, manis, dilirik cowok, diidolakan cowok... nah agar si cewek tadi dapat masuk syarat-syarat mereka... so.. mereka mulai deh memperhatikan banget tubuh mereka, kulit mereka, penampilan mereka, senyum mereka, bahkan sampai gaya ketawa segala.. dengan dalih-dalih biar lebih sopan... nah... akhirnya setengah mati deh si cewek berusaha banget mendapatkan citra yang begitu menggoda di mata laki-laki... memang hasilnya nanti mereka pasti menjadi pusat perhatian cowok, jadi bahan pembicaraan cowok, jadi idola... dan si cewek bisa sambil jual mahal kalo ada yang ngedeketin... kesannya ceweklah yang berkuasa... tapi kan pada akhirnya cewek tadi jadi "nurut" apa kata cowok?...
Coba seandainya para cewek bikin kesepakatan gini... kita berpenampilan seadanya, kita ngga usah terlalu capek merhatiin ini lah itu lah... akhirnya para cewek seakan-akan membuat sebuah "Pagar" batasan kriteria kan?... dan para cowok ngga bisa muluk-muluk bikin kriteria cantik....
Bukannya aku sok jadi pria bijaksana sih... cuma kadang jadi kasihan juga ngeliat mereka para cewek, setengah mati melakukan perawatan tubuh, berdandan yang tidak jarang padahal mereka bukannya merasa nyaman... tapi malah sakit... contohnya pemakaian sepatu yang hak-nya ampe 10cm... kesan yang ditanamkan kalo mereka pake sepatu hak tinggi itu terlihat lebih pede, body lebih membentuk, dst. Klo kata aku sih yang jelas terlihat mereka tambah tinggi!... klo udah selesai make sepatu ber-hak tinggi tadi... kaki rasanya sakit banget... (betul ngga sih?... aku juga ngga pernah make soalnya...). Make-up... wah... abis make ini... wajah terlihat lebih cerah... lebih berseri..., dst. tapi setelah selesai... mereka kudu harus ngebersihin lagi sebersih-bersihnya... ntar klo ngga bersih bisa timbul jerawat ato apalah... Diet... wah ini udah dri kapan tau juga pembahasannya... mo makan terbatas... mo ini dilarang... mo itu ntar badan melar... semua itu dilakuin cuma supaya bisa make baju ukuran S... body lebih ngebentuk... sementara si cowok banyak banget yang perutnya buncit... walaupun sekarang udah rada banyak juga cowok yang mulai perhatiin body... harus ber-otot-lah... badan yang tinggi lah... rambut yang wet look lah... dst.

Pada dasarnya kedua jenis kelamin tadi sama aja... mereka sibuk ama citra yang diinginkan masing-masing... siapa sih yang ciptain citra ini?... bikin repot hidup aja... masih banyak nih yang dipikirin... seharian mikirin citra bisa-bisa ngga makan aku...
Mo dicuekin giman ya... ada yang bilang citra baik itu perlu... Udah kodratnya cewek itu kudu bedandan, udah dari sononya cewek itu seneng ke salon, udah sepantasnya cewek itu di puji cowok... tapi kalo emang ceweknya yang ngga keberatan dan merasa senang... mo bilang apa...

Hampir banyak buku soal cewek sekarang bisa kita temiun di mana-mana, kecuali di pasar ikan aja yang ngga ada... isinya pastilah soal cewek dari A sampe Z... ada yang nulis... cewek cantik itu otaknya pasti kurang "encer"... tapi nanti dia bakalan nyari suami yang kaya walaupun looking-nya kurang OK... soalnya cewek tadi butuh cowok yang "mapan" dalam hal keuangan untuk memenuhi kebutuhan kecantikannya... kalo ketemu yang miskin... ntar bukannya bisa mempertahanin kecantikan... yang ada malah "berotot", kulit kasar, pake daster bolong-bolong, dst. Trus klo cewek itu ngga cantik... ato klo mo kata kasarnya jelek-lah... pasti dia mencari sisi lain yang bisa memenuhi keinginannya soal pasangan... si cewek jelek tadi punya otak yang encer alias pinter... trus dia sukses... nah... dia bakalan bisa dapetin cowok manapun yang dia mau... ada yang milih cakep tapi miskin ngga apa-apa... ada yang milih jelek juga tapi sukses... ada yang pingin cakep n sukses... cuma jarang yang mau jelek dan miskin... (aduh... maap ya kekasaran saya ini).

Buat para cowok ini... ada baiknya kita ngga usah buat yang macem-macem yang buat sengsara para cewek buat menuhin kriteria kita... kalo mo kasar lagi nih... pada dasarnya mereka itu anggap aja sama-sama "Daging"... apapun yang tampak luar itu paling kita bisa nikmatin dalam waktu terbatas... tapi kalo yang kita nikmatin bagian dalamnya... itu bakalan selamanya. Cantik, mulus, halus, dst.. bisa ilang seiring usia... tapi kalo pinter, baik, berakhlak mulia, sopan, santun, beriman, taat... wah... selamanya Man!

Sekali lagi maap banget kalo ada yang ngga sepakat ama tulisanku... tolong jangan dituntut ya? apalagi ampe disumpahin... ini cuma corat-coret doang... aku sendiri ngerasain ini karena kesalahanku dulu memandang seorang cewek... trus sekarang insyaAllah udah lebih baik deh cara pandangku ke cewek... Aslinya terkadang aku juga ngiri ama cewek-cewek yang bisa sukses dengan pekerjaannya... malah terkadang dalam bidang pekerjaan cowokpun mereka bisa lebih maju... (IP)

*photo from Google

Kamis, 26 Juli 2007

Sebuah Film yang Berhasil Kucetak

Masih ingat dengan ini ?

FOTOGRAFER in LOVE

Saat telunjukku menekan rana...
Moment sedetik itu begitu berharga...
Saat view finder mencari fokus...
Ternyata tak jauh dari sana...
Hobi yang sama...
Keinginan yang sama...
Tanpa ada niat dan disadari...
Ditemukan seorang tambatan hati....
Bulan demi bulan ditunggu...
Hari demi hari dipersiapkan...
Akhirnya tiba saat film itu kucuci...
Hingga waktunya tiba...
pasti kucetak...


Akhirnya, setelah tanggal 25 April 2007, aku berhasil mencetak film itu... ngga terasa udah 2 bulan aku hidup bersamanya... bener juga kata orang, nikah itu enaknya cuma sekali... sisanya uenak banget!!!... Umur pernikahan kami memang masih bayi banget... hari-hari isinya bahagia terus... sampe-sampe temen-temen pada bilang Indra sok kawin... "eh... biarin.."
Ada kepuasan juga yang kurasaain klo inget-inget persiapan kami sebelum nikah... banyak temen-temen yang ngga tau... setelah aku dan nia selesai akad nikah, undangan resepsi baru disebar, hasilnya... mereka pada mencak-mencak marah... tapi ada juga yang ikut seneng... tapi yang marah tadi juga akhirnya seneng... khusus yang pada marah... akhirnya jadi ngga enak sendiri... ampe dibilang ngga nganggep sodara!... maap Win... maap Jon... maap Sin... maap Re... bukan itu maksud kami...
Kesimpulannya... aku dan Nia mohon doa dari temen-temen biar pernikahan kami itu langgeng dan buat selamanya... cieeee.... "amin 'ndrei"...
Pesenku... buat yang belon nikah... CEPETAN !!!

*Photo: Koleksi pribadi

Rabu, 25 Juli 2007

SEBUAH PESAN TERSEMBUNYI

Aku termasuk orang yang sangat senang dengan komik... jika sekarang di hadapanku ada komik, dan komik itu kayaknya lucu n ceritanya ringan... pasti langsung dibaca... dan ketika lagi baca komik, jangan pernah ada teman bahkan istripun yang ngajak aku ngobrol, asli kucuekin...
Ada beberapa komik yang pasti kalian kenal baik dan nampaknya cerita komik itu ditujuin buat anak-anak... sebut saja komik SINCHAN, mulai dari terbitnya yang pertama sampai sekarang, klo udah ngeliat komik ini di depan mata, pasti langsung dibaca... Sempat ada berita kalo komik ini terlalu keras buat anak-anak... emang sih banyak gambar di komik ini yang kayaknya bukan untuk dikonsumsi buat mereka, apalagi ampe masuk memorinya, misalnya saat Sinchan memakai "BH" mama-nya sebagai kacamata untuk meniru aksi Pahlawan Bertopeng pujaannya, Matanya yang berbinar binar dan siulannya sambil bibir monyong-monyong ketika ada wanita cantik dihadapannya, bagaimana reaksinya ketika dicium oleh seorang wanita dewasa (pipi yang merona, darah keluar dari idung), bagaimana caranya menarik perhatian dengan membuka celananya sambil menggoyang-goyangkan pantatnya, dan masih banyak lagi.
Tapi di balik itu semua ada pesan menarik yang terkadang mempengaruhi perilaku pembacanya setelah membaca komik ini... pesannya sederhana sekali... namun saat aku ngelakuinnya, akua teringat darimana asal perbuatanku ini...
contoh sederhananya, ketika aku mau kumur-kumur... tanpa kusadari saya melakukannya 5 kali setiap berkumur (inget pesen mama-nya Sinchan kalo kumur-kumur jangan cuma sekali tapi 5 kali, bahkan kadang ampe 10 kali)... tapi ada manfaatnya lho!... apa yang kurasain adalah rongga mulutku terasa lebih bersih (emang sih lebih bersih kalo kita sikat gigi... tapi kalo seandainya saat itu kita lagi ngga bawa?). Ada juga cerita di mana keluarga Sinchan yang punya sebuah mobil, tapi si ayah tetap memilih naik alat transportasi umum (kereta api) menuju tempat kerjanya, terpikir buatku jika memang perjalanan yang aku tempuh lumayan jauh dan ongkos angkot lebih murah daripada aku harus keluar duit buat beli bensin yang lebih banyak ketimbang bayar ongkos angkot, ngapain aku naik motor?... Ada juga penghargaan terhadap waktu saat si ayah yang bangun kesiangan mo berangkat kerja sampe-sampe dia kerjain semua cepet-cepet dan terkadang ada yang ketinggalan, juga mama-nya sinchan yang nganterin Sinchan ke sekolah karena dia ketinggalan jemputan bus... (walaupun di komik ini hal tersebut selalu menjadi kebiasaan)
Si Ayah dan Mama Sinchan yang selalu membungkukkan badan saat meminta maaf ketika anaknya berbuat salah, atau tidak sopan kepada orang lain. Kemudian aku ngerasa bahwa aku termasuk orang yang enggan banget meminta maaf ke orang... padahal kata maaf itu mudah banget diucapin, namun sulit untuk dilakuin...
Wah... jangan-jangan aku udah ketularan Sinchan ya?...
Namun kesimpulan besarku... dibalik kekerasan, kecabulan, ketidaksopanan dalam komik-komik Jepang, namun ada juga lho manfaat baiknya buat kita...
Lihat aja bagaimana komik sepakbola Jepang yang begitu "menghebatkan" klub-klub sepakbolanya, bahkan sampai ke Tim Nas mereka (walaupun Junior), yang mampu mangalahkan Tim Nas Italy, Brazil, Argentina, Spanyol, dan masih banyak lagi... dan biasanya mereka menang dengan modal semangat kebersamaan, semangat persahabatan dan lain sebagainya...
Tapi kita juga jangan keseringan baca komik ya?... ntar abis waktu buat gituan doang... kapan ke dunia nyatanya?